ILMUTKR - Transmisi manual yaitu Sistem menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi. Transmisi memiliki banyak sekali gear gear yang berbeda fungsi fungsinya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas persoalan masalah masalah tentang transmisi manual yg sering terjadi.

Contohnya banyak dari pengendara mengalami masalah masalah tentang gigi yang susah dipindahkan atau saat ingin pindah gigi contoh, 3 ke 4 tapi kemudian malah ke netral dan masih banyak contoh masalah masalah lainya yang mempengaruhi kinerja Transmisi tidak dengan semestinya bekerja (RUSAK).

Bagian bagian Trasmisi manual

Inilah faktor penyebab dari gejala yang sering dialami antara lain sebagai berikut.

1. Tongkat perseneling macet / susah pindah
Penyebabnya adalah kemungkinan :
• bola pengunci tongkat pemindah gigi macet maka cara mengatasi nya adalah dengan mengganti nya.

• tungkai sambungan pemindah gigi macet, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Tuas pemindah gigi bengkok, masalah ini dapat diatasi dengan cara mengganti nya.

2. Tongkat Pemindah Gigi Longgar
Kemungkinan penyebab nya adalah :
• Bushing bola pengunci tuas pemindah aus, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Bola pengunci tuas pemindah aus, Maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

3. Susah pindah gigi
Kemungkinan penyebab nya adalah :
• Tuas control pemindah gigi bengkok, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Kurang oli, Cara tepat mengatasinya adalah dengan menambahkan oli sesuai Standar.

• Oli kurang bagus, oli kurang bagus juga merupakan salah satu penyebab susahnya perpindahan gigi maka harus cepat menggantinya.

• Tangkai pemindah atau garbu pemindah longgar, maka cara mengatasinya adalah dengan cara menggantinya.

• Ring sinkromes aus, maka cara yang tepat adalah dengan menggantinya dengan yang baru.

• Kerucut gigi sinkromes aus, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi jelek, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Kelonggaran gigi memanjang berlebih, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

• Bearing aus, solusinya adalah menggantinya.

• Pey key snkronister aus, cara mengatasinya adalah ganti baru.

• Pra-beban bearing gigi poros primer terlalu besar, maka cara mengatasinya adalah dengan menggantinya.

4. Gigi Melompat
Kemungkinan penyebabnya adalah :
• Garbu pemindah gigi aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Tuas Kontrol bengkok, cara mengatasinya adalah menggantinya
.
• Hub clutch sleeve aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Gigi poros sekunder aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.


• Permukaan gigi geser aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Backlash gigi kebanyakan, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Bearing aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Dudukan mesin longgar atau pemsangannya kurang pas, cara mengatasinya adalah dengan mengencangkannya.

5. Suara Abnormal (Terlalu Berisik)
Kemungkinan penyebabnya adalah :
•Oli kurang, cara mengatasinya adalah menambahkannya.

• Kualitas oli jelek, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Bearing aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Gigi poros sekunder aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Permukaan gigi geser aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Backlash gigi kebanyakan, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Gigi roda gigi rusak, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Ada kotoran pada gigi, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Gigi diferensial rusak atau backlasnya kebanyakan, cara mengatasinya adalah menggantinya atau menyetel nya.

6. Memindahkan Gigi Keras
Kemungkinan penyebab terjadinya adalah :
• Jarak main pedal kopling terlampau besar sehingga macet, cara mengatasinya adalah menggantinya atau menyetel nya.


• Pelat kopling aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Pelat kopling kontor terkena minyak, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Poros garbu pemindah berubah bentu atas ausnya tidak merata, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Bola lokasi pecah, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Sleeve sinkromesa aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Hub sinkromes aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

7. Gigi Lepas Sendiri
Kemungkinan penyebabnya adalah :
• Tuas transmisi berubah bentuk, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Sumbu garbu pidah aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Bola baja lokasi aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Pegas bola baj lokasi lemah, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Garbu pindah aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Gigi terlampau bergerak ke arah tekan, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Ring atau hub sinkromes aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Bantalan poros masuk [input shaft] poros utama [main shaft] atau poros lawan [counter shaft] aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

8. Gigi Tidak Mau Masuk
Kemungkinan penyebabnya adalah :
• Pegas sinkromes lemah atau patah, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Alur dalam ring sinkromes aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Ring sinkromes macet pada kerucut, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Poros garbu pemindah berubah bentuk, cara mengatasinya adalah menggantinya.

• Garbu pemundah aus, cara mengatasinya adalah menggantinya.

Di atas merupakan beberapa masalah yang mungkin umumnya terjadi pada sistem transmisi manual, sekian terimakasih.

Inilah Beberapa Masalah Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Transmisi Manual


ILMUTKR - Transmisi Otomatis (MATIC) merupakan transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Mekanisme kerja transmisi otomatis ini menggunakan sistem gesek dan minyak. Seperti halnya transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai suatu komponen yaitu planetari yang berfungsi untuk mengubah kecepatan dan torsi.

Bagian Bagian Transmisi Otomatis.



Adapun tahapan tahapan overhoul transmisi adalah sebagai berikut.

Tahap Pertama :

Lepas transmisi dari mesin, lalu letakan bagian bagian transmisi di tempat yang bersih. Bersihkan lah transmisi apabila terdapat kotoran dari kopling atau geram logam dengan cairan pembersih.
[Jangan merendam body Valve ke dalam bak  pembersih]

Tahap kedua : 

Periksa pergerakan valve didalam silinder atau housingnya, terlebih dahulu lumasi valve-valve tersebut dengan menggunakan oli transmisi yang bersih dan perhatikan valve dapat bergerak dengan halus tanpa ada hambatan di dalam silindernya.

Tahap Ketiga :


Mengukur kerataan pompa oli, body valve dan casing. Periksalah kerataan komponen komponen Valve dengan mistar dan feller gauge dan dengan ukuran standar 0.0015 (lihat ukuran standar di buku jika kurang yakin)

Tahap Keempat : 

Mengkikir komponen komponen yang terasa tidak rata dengan amplas halus atau kikir halus atau gerinda halus.



• Menggunakan kikir halus menggunakan metode [DRY SANDING], gosok bagian yang tidak rata dengan menggunakan kikir halus satu arah (arah maju) dengan tekanan yang ringan.

• Dengan menggunakan amplas halus sama hal nya dengan menggunakan media kikir yaitu harus menggosok yang bengkok/ tidak rata satu arah.

• Dengan menggunakan gerinda halus dengan metode [WET SANDING]. penggunaan batu gerinda ini harus menggunakan cairan EPA yang direkomendasikan, metode ini sangat efektif untuk menghilangkan bagian yang tidak rata khususnya pada area lubang baut.

[Pastikan Selesai Proses Perataan Bagian Valve dibersihkan dari debu debu besi bekas pengikiran atau pengamplasan]

Tahap Kelima :

Periksalah seluruh celah roda gigi yang berada di transmisi.
Ada tiga bagian roda gigi atau Rotor yang harus diperiksa yaitu,


a. Bagian Slot atau kupingan yang bertautan dengan torque converter. Gantilah jika keausan pada bagian tab atau slot melebihi 0.050 atau jika terdapat alur keausan pada bagian dalam dari gear.

b. Seluruh bagian sisi dari gear. Tidak boleh ada tanda-tanda terjadinya keausan dan partikel logam yang menempel.
Goresan kecil yang masih dapat diperbaiki dengan bahan poles masih dapat diterima, namun jika goresan tersebut dapat dirasakan oleh kuku jari maka komponen tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi.

c. Periksalah celah pompa oli. celah pompa oli biasanya digunakan adalah

[0.002] Diameter Luar
[0.004] Antara Crescent inner pump gear

Tahap Keenam : 

Pemeriksaan planetary gear, gerakkan pinion gear ke arah atas dan bawah untuk memeriksa play end pinion gear. Periksa juga tingkat keausan pinion pada bearing dan carrier dengan cara menjatuhkan pinion dari atas, pinion harus dapat bergerak dengan halus.


[Periksa dengan teliti pinion yang dilas di dalam carrier, bagian yang dilas ini seringkali mengalami keretakan yang membuat pinion rusak.]

Tahap Ketujuh :

Periksa kondisi Steel Plate, jika masih layak dapat digunakan kembali, jika kondisinya meragukan lebih baik diganti saja, jangan pernah mengampelas komponen ini.

Secara teori diketahui penggunaan material kampas kopling dengan bahan yang lunak dengan pori-pori yang besar akan mampu menyerap dan mengeluarkan oli transmisi otomatis dalam jumlah yang lebih banyak untuk mempercepat proses pelepasan panas. Dengan penggunaan material kampas kopling yang lebih lunak ini maka dibutuhkan steel plate baja yang juga lebih lunak. Kampas kopling akan cepat rusak jika mengalami panas yang berlebihan dan jika permukaan steel plate keras dan kasar.

Kondisi steel plate dan pressure clutch harus diperhatikan, jika kondisinya masih rata maka keduanya dapat digunakan kembali, namun jika ada tanda-tanda keausan dan gosong terbakar lebih baik diganti.

Tahap Kedelapan :

Lumasi lah semua bagian planet assembly, gunakan lah cairan pembersih EPA untuk membersihkan planet gear, bearing. [Jangan menggunakan air untuk membersihkan komponen-komponen tersebut karena hal ini dapat membuat bearing-bearing menjadi kering dan akan mempersulit pemeriksaan kondisi bearing]. Setelah dicuci dengan cairan pembersih semprotlah dengan angin dan lumasi dengan oli transmisi yang bersih saat proses pemasangan.

"Sebelum proses pemasangan rendamlah semua material gesek didalam oli transmisi otomatis yang bersih selama 15 - 30 menit."

Tahap Kesembilan :

Bersihkan lah permukaan band sampai mengkilap menggunakan amplas halus. Lalu periksalah apakah keadaan drum memiliki sedikit keretakan atau kebengkokan, jika ada maka drum harus diganti.

Tahap Kesepuluh :

Ganti semua bushing, ada lima cara melepas bushing yaitu,


• Perhatikan jarak yang paling pendek untuk melepas dan kedudukan bushing pada pompa yang mempunyai pengunci satu arah. Beberapa pump mempunyai pengunci pada bagian belakang bushing dan sebagian lain mempunyai pengunci dibagian depannya.
[Perhatikan dengan seksama tipe yang digunakan sebelum melepasnya jika tidak maka dapat merusak pompa.]

• Gunakan Palu untuk melepas bushing pada titik pertemuan ujung-ujung bushing agar bushing dapat dilepas dengan satu pukulan.

• Bersihkan setiap goresan atau tonjolan pada tempat kedudukan bushing agar bushing dapat dipasang dengan mudah dan rata pada dudukannya.

• Gunakanlah alat press untuk memasang bushing agar tekanan dan posisi pemasangan bushing dapat dikontrol dengan baik, untuk mengurangi resiko kerusakan bushing dan komponen - komponen lainnya.
[Periksa bahwa bushing sudah terpasang dengan baik tanpa ada kerusakan.]

Tahap Kesebelas :

Ganti semua seal O-Ring, setelah itu periksalah seal o-ring, dan komponen karet pada silindernya agar dapat terpasang dengan pas.
Untuk menghindari kerusakan seal saat pemasangan maka usahakanlah untuk segera memasang seal o-ring yang anda lepaskan dengan yang baru, lakukan pemasangan ini secara berurutan untuk menghindari kemungkinan salah pasang atau tertukar antar seal.


Lakukanlah proses perakitan mulai dari bagian pompa oli, dan lakukan pemeriksaan sealing ring dari kemungkinan bocor dengan menggunakan tekanan angin kompresor.
Gosok permukaan bahan alumunium tempat kedudukan sealing ring dengan menggunakan scotchbright pad sehingga akan terlihat pola seperti arsiran pada bidang alumunium tersebut, agar seal ring lebih awet maka berikanlah sedikit oli pada permukaaan kedudukan seal ring.

Tahap Keduabelas :

Semprotkan ATF kedalam Pompa oli dan pada bagian jalur oli yang terdapat di pompa oli. Ratakan oli ATF dengan menggunakan tangan agar seluruh permukaaan pompa oli tertutup lapisan oli.

Teknik ini menjamin pompa oli akan segera bekerja dan mengurangi keluhan terjadinya delay pertautan gigi transmisi karena pompa yang terlambat bekerja. Kencangkan seluruh baut pompa oli dengan urutan menyilang dan pastikan momen pengencangannya sama dengan menggunakan kunci momen.

Tahap Ketigabelas :

Isi torque Converter dengan menggunakan oli ATF.

Tahap Keempatbelas :

Pasang clutch dan band dengan nilai celah yang sesuai standard.

Tahap Kelimabelas :

Kencangkan pompa oli dan body valve dengan menggunakan kunci mlpsomen. Pertama-tama kencangkan baut-bautnya mulai dari tengah secara merata dengan menggunakan tangan kemudian gunakan kunci momen untuk melakukan pengencangan akhir.

Cara Overhoul Transmisi Otomatis (MATIC) Lengkap



ILMUTKR - Katub merupakan bagian mesin yang berfungsi penting yaitu pengatur performa kendaraan, maka dari itu Katub perlu di stel ulang apabila mesin mengalami penurunan performa.

Adapun tujuan penyetelan ini adalah untuk membuat lancar kinerja pada sistem buka tutup Katub in dan out agar pada saat pemasukan bahan bakar tidak tersendat(mampet) dan dalam proses pembuangan tidak terlambat, karena jika mesin mengalami keterlambatan bekerja, maka sistem pada mesin akan menjadi lemah (performa sedikit hilang).

Cara Penyetelan Katub In Take dan exhoust
Persiapan Peralatan Kerja
1. Obeng
2. Kunci Pas
3. Feller gauge
4. Kain lap (Majun)



Alat Kontruksi
• Mesin Kijang

PERHATIAN :
Artikel ini membahas tata cara penyetelan Katub pada mesin mobil kijang (OHV) dan FO 1-3-4-2 . Namun cara ini bisa di sesuaikan dengan mobil mobil yang tidak sama. Karena kalian dapat menyesuaikan nya dan tidak lah terlalu jauh perbedaan kontruksi nya.

Langkah Langkah Penyetelan

1. Putar lah poros engkol pada mesin hingga ke titik 0 yang (lihat tanda panah pada puli poros engkol apakah sudah rata dengan angka pada gambar dibawah ini) dan pastikan timming belt dalam keadaan kencang atau tidak haus karena dapat menyebabkan kesalahan saat men top kan poros engkol.



2. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4

a) Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros engkol.

b) Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.


 Nok as pada silinder yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/ renggang tidak menekan batang valve. Periksa kerengangan batang valve/conecting rod dengan membuka lubang pemasukan oli di tutup kepala silinder, kemudian memasukan jari tangan untuk memastikan memutarnya batang valve.
Cara lain adalah dengan melihat arah Rotor distributor

Untuk Setting timing yang sudah benar bisa juga di lihat dari arah rotor distributor, apabila mengarah ke busi no.2 (saat tutup distributor dilepas) atau kabel busi no.1 (saat tutup distributor dipasang) berarti TOP silinder 1 (TOP 1).

3. Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4.



Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak maka boleh disetel.

4. Setel celah Katub sesuai spesifikasi

• Mengendorkan mur 12mm dengan kunci pas 12
• Menempatkan Feller gauge pada celah antara rocker arm dengan batang katup.
•  Setel celah katub 1-2-3-5 dengan ukuran feller gauge :

Intake : 0.20mm
Exhoust : 0.30mm

• Pengencangan atau pengenduran (penyetelan) menggunakan obeng sehingga mendapatkan ukuran yang presisi (pas pada ukuran feller gauge)



• Setelah terasa presisi maka kencangkan mur 12mm dengan kunci pas, lalu di cek kembali menggunakan feller gauge apakah memang sudah presisi.



Langkah selanjutnya adalah mengulang kembali cara di atas, yaitu dengan mengeTOPkan kembali (TOP 4).

5. Poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.

6. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
• Setel klep 4-6-7-8 dengan feller gauge dengan ukuran :

Intake : 0.20mm
Exhoust : 0.30mm

Setelah semua dilakukan tutup kembali kepala silinder dan rakit kembali semuanya, lalu coba hidupkan mesin. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah di setel jika  masih kurang Ceko kembali dan apakah ada yang terlewat atau belum pas.

Sekian Terimakasih..

Cara Penyetelan Katub Intake (Masuk) Dan Exhoust (Buang) Pada Mobil Lengkap Dengan Gambar


ILMUTKR - Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.

Macam Macam Mekanisme Katub 

Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah

1. Katup di Samping
( Side Valve atau SV )

Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin 
sederhana, mesin pendek tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan Penyetelan celah katup sulit.

2. Katup di Kepala Silinder 
(Over Head Valve atau OHV)



Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi.

Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas

1. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)



Pada konstruksi SOHC atau OHC saja, poros kam berada di kepala silinder dan langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun 
katup (B). Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas ayun.

2. Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)



Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan mangkok penumbuk. Keuntungannya bentuk ruang bakar 
baik dn susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil,sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya 
konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit.

Bagian Bagian Mekanisme Katub Standar


ILMUTKR - Sistem sensor merupakan bagian dari kendaraan yang berguna untuk mempermudah melihat sistem pada kendaraan. Seperti artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang fungsi dari sensor tersebut sehingga kita sudah tau bahwa sensor ini sebagai alat pendeksi mesin saat bekerja.

Artikel sebelumnya, Kita sudah membahas beberapa contoh sensor dan pada artikel ini kita akan membahas lengkap kurang lebih 18 sensor pada kendaraan. Beberapa sensor ini pasti ada pada kendaraan zaman sekarang.

Inilah macam macam sensor pada kendaraan mobil.

1. Intake Air Teamprature (IAT)
Berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk ke dalam in take manifold.
(Sensor ini biasanya terletak di sebelah penyaring udara).

2. Manifold Air Flow (MAF)
Berfungsi untuk menghitung massa udara yang akan masuk ke dalam in take melalui aliran udara tersebut.

3. Throtle Position Sensor (TPS)
Berfungsi untuk mengukur sudut buka katub gas dan nantinya data ini akan digunakan untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan ke mesin.
(Biasanya sensor ini ditemukan pada sistem mesin EFI)

4. Manifold Air Pressure (MAP)
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold atau kevakuman intake manifold. Sensor ini akan menggantikan vacum advancer pada pengapian konvensional yang akan mengatur timing pengapian berdasarkan beban mesin.

5. Water Teamprature Sensor (WTS)
Berfungsi untuk mendeteksi air pendingin. WTS akan menjaga suhu mesin tersebut agar tidak berlebihan melalui sistem pendingin.

6. Crankshaft Position Sensor (CKPS)
Berfungsi untuk mengetahui laju kecepatan mobil / RPM. Cara CKPS bekerja biasanya memanfaatkan perpotongan ggm untuk mengetahui kecepatan pada mesin kendaraan.
(Sensor ini terletak di bagian blok mesin.)

7. Camshaft Position Sensor (CMPS)
Berfungsi untuk mengetahui posisi piston pada silinder sudah TOP atau belum pada salah satu silinder.
"Biasanya CMPS ini menentukan TOP pada silinder satu."

8. Knock Sensor
Berfungsi untuk mendeteksi ketukan / knocking pada mesin. Knocking ini biasanya terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna alhasil akan menimbulkan suara ketukan pada blok mesin / silinder.
(Sensor ini biasanya terletak pada tengah blok mesin)

9. Oil Pressure Sensor
Cara kerja oil pressure sensor ini adalah saat mesin dalam keadaan hidup. Saat tekanan oli didalam mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan ke pengemudi melalui indicator oli. Namun, Jika tekanan oli drop, secara otomatis mesin akan berhenti.

10. Oxygen(O2) Sensor
Berfungsi untuk menentukan emisi yang di keluarkan mesin. Biasanya sensor ini bekerja menginput data ketika sistem pembakaran kurang sesuai. Sehingga sensor ini berguna untuk membuat sistem pengapian lebih sempurna.

11. Fuel level sensor
Berfungsi untuk mendeteksi jumlah bahan bakar. Fuel level sensor akan mendeteksi jumlah bahan bakar didalam tanki bahan bakar. Sinyal dari sensor ini akan dikirimkan ke MID dengan fuel bar.

12. Fuel tank pressure sensor
Berfungsi untuk mendeteksi tekanan bahan bakar dalam tanki. Tekanan didalam tanki bahan bakar terbentuk karena uap bahan bakar dan goncangan saat mobil berjalan.

13. Brake pedal sensor
Berfungsi untuk mendeteksi apakah pedal rem berada pada posisi terinjak atau tidak. Pada mobil-mobil matic, pedal rem akan menentukan saat starting. Saat pedal rem tidak terinjak, maka mobil tidak akan bisa strart.

14. Fuel Rail Pressure Sensor
Berfungsi untuk untuk menentukan pompa tekanan tinggi untuk memompa agar tidak terjadi over pressure pada fuel rail. Adapun fungsi lainya yaitu mendeteksi tekanan bahan bakar pada fuel rail di mesin diesel. Sensor ini hanya terdapat pada mesin diesel yang mengusung sistem common rail.

15. Fuel Teamprature Sensor
Berfungsi untuk mendeteksi suhu pada bahan bakar yang melewati fuel line. Suhu ini nantinya akan mempengaruhi kinerja mesin khususnya mesin diesel. Oleh karena itu, beberapa mesin disesel memiliki pendingin bahan bakar.

16. Fuel Line Pressure Sensor
Berfungsi untuk mendeteksi tekanan bahan bakar dalam sistem bahan bakar. Sensor ini bertujuan untuk mengatur kinerja fuel pump sehingga tekanan didalam sistem bahan bakar tidak drop dan tidak berlebih.

17. Refrigerant Sensor
Berfungsi untuk untuk menyerap panas latent didalam sistem AC. Untuk membangkitkan tekanan refrigerant, digunakan komlressor AC yang digerakan oleh mesin.

18. Turbo Boost Sensor
Berfungsi untuk untuk mendeteksi tekanan udara yang disemburkan oleh turbocharger. Tekanan ini tidak boleh kurang dan lebih karena akan berakibat pada performa mesin.
Sumber Rangkuman : autoexpost.org

Sekian pembahasan tentang macam macam sensor pada kendaraan. Pada artikel selanjutnya saya akan membahas satu per satu sensor dan kita akan kupas dengan tuntas materi tentang sensor. Sekian Terimakasih

Macam Macam Sensor Pada Kendaraan Mobil Lengkap


ILMUTKR - Dari sumber situs MSraff, Sensor merupakan bagian yang memiliki berbagai banyak fungsi, dalam dunia otomotif modern sekarang ini sudah banyak menggunakan sistem sensor. Dikarenakan sistem sensor ini dapat mempermudah mekanik dan pengendara mengetahui setiap kinerja kendaraan secara mudah menggunakan alat bantu sensor yaitu Scanner Diagnosa . Dengan menggunakan alat ini semua kinerja mesin yang di pasangkan sensor dapat terlihat/ terbaca dengan jelas.

Nah, sensor ini mempunyai fungsi utama yaitu untuk mendeteksi kinerja kendaraan pada saat bekerja,  bila ada perubahan sensor ini akan mengambil data nya dan data ini bisa di lihat dengan alat scanner diagnosa.

Adapun beberapa macam sensor pada bagian mobil yang mungkin belum kalian ketahui antara lain adalah sebagai berikut.

1. Intake Air Teamprature (IAT)
Berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk ke dalam in take manifold.
(Sensor ini biasanya terletak di sebelah penyaring udara).

2. Manifold Air Flow (MAF)
Berfungsi untuk menghitung massa udara yang akan masuk ke dalam in take melalui aliran udara tersebut.

3. Throtle Position Sensor (TPS)
Berfungsi untuk mengukur sudut buka katub gas dan nantinya data ini akan digunakan untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan ke mesin.
(Biasanya sensor ini ditemukan pada sistem mesin EFI)

4. Manifold Air Pressure (MAP)
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold atau kevakuman intake manifold. Sensor ini akan menggantikan vacum advancer pada pengapian konvensional yang akan mengatur timing pengapian berdasarkan beban mesin.

5. Water Teamprature Sensor (WTS)
Berfungsi untuk mendeteksi air pendingin. WTS akan menjaga suhu mesin tersebut agar tidak berlebihan melalui sistem pendingin.

Dan masih banyak lagi sensor yang terdapat pada kendaraan. Contoh sensor di atas merupakan beberapa sensor yang sering kita lihat dan masih ada kurang lebih 14 sensor lagi pada kendaraan. Sensor sensor tersebut kita akan bahas lengkap di artikel berikutnya...

Terimakasih

Fungsi dan Beberapa Macam Sensor Pada Mobil