ILMUTKR - Transmisi Otomatis (MATIC) merupakan transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Mekanisme kerja transmisi otomatis ini menggunakan sistem gesek dan minyak. Seperti halnya transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai suatu komponen yaitu planetari yang berfungsi untuk mengubah kecepatan dan torsi.

Bagian Bagian Transmisi Otomatis.



Adapun tahapan tahapan overhoul transmisi adalah sebagai berikut.

Tahap Pertama :

Lepas transmisi dari mesin, lalu letakan bagian bagian transmisi di tempat yang bersih. Bersihkan lah transmisi apabila terdapat kotoran dari kopling atau geram logam dengan cairan pembersih.
[Jangan merendam body Valve ke dalam bak  pembersih]

Tahap kedua : 

Periksa pergerakan valve didalam silinder atau housingnya, terlebih dahulu lumasi valve-valve tersebut dengan menggunakan oli transmisi yang bersih dan perhatikan valve dapat bergerak dengan halus tanpa ada hambatan di dalam silindernya.

Tahap Ketiga :


Mengukur kerataan pompa oli, body valve dan casing. Periksalah kerataan komponen komponen Valve dengan mistar dan feller gauge dan dengan ukuran standar 0.0015 (lihat ukuran standar di buku jika kurang yakin)

Tahap Keempat : 

Mengkikir komponen komponen yang terasa tidak rata dengan amplas halus atau kikir halus atau gerinda halus.



• Menggunakan kikir halus menggunakan metode [DRY SANDING], gosok bagian yang tidak rata dengan menggunakan kikir halus satu arah (arah maju) dengan tekanan yang ringan.

• Dengan menggunakan amplas halus sama hal nya dengan menggunakan media kikir yaitu harus menggosok yang bengkok/ tidak rata satu arah.

• Dengan menggunakan gerinda halus dengan metode [WET SANDING]. penggunaan batu gerinda ini harus menggunakan cairan EPA yang direkomendasikan, metode ini sangat efektif untuk menghilangkan bagian yang tidak rata khususnya pada area lubang baut.

[Pastikan Selesai Proses Perataan Bagian Valve dibersihkan dari debu debu besi bekas pengikiran atau pengamplasan]

Tahap Kelima :

Periksalah seluruh celah roda gigi yang berada di transmisi.
Ada tiga bagian roda gigi atau Rotor yang harus diperiksa yaitu,


a. Bagian Slot atau kupingan yang bertautan dengan torque converter. Gantilah jika keausan pada bagian tab atau slot melebihi 0.050 atau jika terdapat alur keausan pada bagian dalam dari gear.

b. Seluruh bagian sisi dari gear. Tidak boleh ada tanda-tanda terjadinya keausan dan partikel logam yang menempel.
Goresan kecil yang masih dapat diperbaiki dengan bahan poles masih dapat diterima, namun jika goresan tersebut dapat dirasakan oleh kuku jari maka komponen tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi.

c. Periksalah celah pompa oli. celah pompa oli biasanya digunakan adalah

[0.002] Diameter Luar
[0.004] Antara Crescent inner pump gear

Tahap Keenam : 

Pemeriksaan planetary gear, gerakkan pinion gear ke arah atas dan bawah untuk memeriksa play end pinion gear. Periksa juga tingkat keausan pinion pada bearing dan carrier dengan cara menjatuhkan pinion dari atas, pinion harus dapat bergerak dengan halus.


[Periksa dengan teliti pinion yang dilas di dalam carrier, bagian yang dilas ini seringkali mengalami keretakan yang membuat pinion rusak.]

Tahap Ketujuh :

Periksa kondisi Steel Plate, jika masih layak dapat digunakan kembali, jika kondisinya meragukan lebih baik diganti saja, jangan pernah mengampelas komponen ini.

Secara teori diketahui penggunaan material kampas kopling dengan bahan yang lunak dengan pori-pori yang besar akan mampu menyerap dan mengeluarkan oli transmisi otomatis dalam jumlah yang lebih banyak untuk mempercepat proses pelepasan panas. Dengan penggunaan material kampas kopling yang lebih lunak ini maka dibutuhkan steel plate baja yang juga lebih lunak. Kampas kopling akan cepat rusak jika mengalami panas yang berlebihan dan jika permukaan steel plate keras dan kasar.

Kondisi steel plate dan pressure clutch harus diperhatikan, jika kondisinya masih rata maka keduanya dapat digunakan kembali, namun jika ada tanda-tanda keausan dan gosong terbakar lebih baik diganti.

Tahap Kedelapan :

Lumasi lah semua bagian planet assembly, gunakan lah cairan pembersih EPA untuk membersihkan planet gear, bearing. [Jangan menggunakan air untuk membersihkan komponen-komponen tersebut karena hal ini dapat membuat bearing-bearing menjadi kering dan akan mempersulit pemeriksaan kondisi bearing]. Setelah dicuci dengan cairan pembersih semprotlah dengan angin dan lumasi dengan oli transmisi yang bersih saat proses pemasangan.

"Sebelum proses pemasangan rendamlah semua material gesek didalam oli transmisi otomatis yang bersih selama 15 - 30 menit."

Tahap Kesembilan :

Bersihkan lah permukaan band sampai mengkilap menggunakan amplas halus. Lalu periksalah apakah keadaan drum memiliki sedikit keretakan atau kebengkokan, jika ada maka drum harus diganti.

Tahap Kesepuluh :

Ganti semua bushing, ada lima cara melepas bushing yaitu,


• Perhatikan jarak yang paling pendek untuk melepas dan kedudukan bushing pada pompa yang mempunyai pengunci satu arah. Beberapa pump mempunyai pengunci pada bagian belakang bushing dan sebagian lain mempunyai pengunci dibagian depannya.
[Perhatikan dengan seksama tipe yang digunakan sebelum melepasnya jika tidak maka dapat merusak pompa.]

• Gunakan Palu untuk melepas bushing pada titik pertemuan ujung-ujung bushing agar bushing dapat dilepas dengan satu pukulan.

• Bersihkan setiap goresan atau tonjolan pada tempat kedudukan bushing agar bushing dapat dipasang dengan mudah dan rata pada dudukannya.

• Gunakanlah alat press untuk memasang bushing agar tekanan dan posisi pemasangan bushing dapat dikontrol dengan baik, untuk mengurangi resiko kerusakan bushing dan komponen - komponen lainnya.
[Periksa bahwa bushing sudah terpasang dengan baik tanpa ada kerusakan.]

Tahap Kesebelas :

Ganti semua seal O-Ring, setelah itu periksalah seal o-ring, dan komponen karet pada silindernya agar dapat terpasang dengan pas.
Untuk menghindari kerusakan seal saat pemasangan maka usahakanlah untuk segera memasang seal o-ring yang anda lepaskan dengan yang baru, lakukan pemasangan ini secara berurutan untuk menghindari kemungkinan salah pasang atau tertukar antar seal.


Lakukanlah proses perakitan mulai dari bagian pompa oli, dan lakukan pemeriksaan sealing ring dari kemungkinan bocor dengan menggunakan tekanan angin kompresor.
Gosok permukaan bahan alumunium tempat kedudukan sealing ring dengan menggunakan scotchbright pad sehingga akan terlihat pola seperti arsiran pada bidang alumunium tersebut, agar seal ring lebih awet maka berikanlah sedikit oli pada permukaaan kedudukan seal ring.

Tahap Keduabelas :

Semprotkan ATF kedalam Pompa oli dan pada bagian jalur oli yang terdapat di pompa oli. Ratakan oli ATF dengan menggunakan tangan agar seluruh permukaaan pompa oli tertutup lapisan oli.

Teknik ini menjamin pompa oli akan segera bekerja dan mengurangi keluhan terjadinya delay pertautan gigi transmisi karena pompa yang terlambat bekerja. Kencangkan seluruh baut pompa oli dengan urutan menyilang dan pastikan momen pengencangannya sama dengan menggunakan kunci momen.

Tahap Ketigabelas :

Isi torque Converter dengan menggunakan oli ATF.

Tahap Keempatbelas :

Pasang clutch dan band dengan nilai celah yang sesuai standard.

Tahap Kelimabelas :

Kencangkan pompa oli dan body valve dengan menggunakan kunci mlpsomen. Pertama-tama kencangkan baut-bautnya mulai dari tengah secara merata dengan menggunakan tangan kemudian gunakan kunci momen untuk melakukan pengencangan akhir.

Cara Overhoul Transmisi Otomatis (MATIC) Lengkap


ILMUTKR - Transmisi Otomatis (MATIC) merupakan transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Mekanisme kerja transmisi otomatis ini menggunakan sistem gesek dan minyak. Seperti halnya transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai suatu komponen yaitu planetari yang berfungsi untuk mengubah kecepatan dan torsi.

Bagian Bagian Transmisi Otomatis.



Adapun tahapan tahapan overhoul transmisi adalah sebagai berikut.

Tahap Pertama :

Lepas transmisi dari mesin, lalu letakan bagian bagian transmisi di tempat yang bersih. Bersihkan lah transmisi apabila terdapat kotoran dari kopling atau geram logam dengan cairan pembersih.
[Jangan merendam body Valve ke dalam bak  pembersih]

Tahap kedua : 

Periksa pergerakan valve didalam silinder atau housingnya, terlebih dahulu lumasi valve-valve tersebut dengan menggunakan oli transmisi yang bersih dan perhatikan valve dapat bergerak dengan halus tanpa ada hambatan di dalam silindernya.

Tahap Ketiga :


Mengukur kerataan pompa oli, body valve dan casing. Periksalah kerataan komponen komponen Valve dengan mistar dan feller gauge dan dengan ukuran standar 0.0015 (lihat ukuran standar di buku jika kurang yakin)

Tahap Keempat : 

Mengkikir komponen komponen yang terasa tidak rata dengan amplas halus atau kikir halus atau gerinda halus.



• Menggunakan kikir halus menggunakan metode [DRY SANDING], gosok bagian yang tidak rata dengan menggunakan kikir halus satu arah (arah maju) dengan tekanan yang ringan.

• Dengan menggunakan amplas halus sama hal nya dengan menggunakan media kikir yaitu harus menggosok yang bengkok/ tidak rata satu arah.

• Dengan menggunakan gerinda halus dengan metode [WET SANDING]. penggunaan batu gerinda ini harus menggunakan cairan EPA yang direkomendasikan, metode ini sangat efektif untuk menghilangkan bagian yang tidak rata khususnya pada area lubang baut.

[Pastikan Selesai Proses Perataan Bagian Valve dibersihkan dari debu debu besi bekas pengikiran atau pengamplasan]

Tahap Kelima :

Periksalah seluruh celah roda gigi yang berada di transmisi.
Ada tiga bagian roda gigi atau Rotor yang harus diperiksa yaitu,


a. Bagian Slot atau kupingan yang bertautan dengan torque converter. Gantilah jika keausan pada bagian tab atau slot melebihi 0.050 atau jika terdapat alur keausan pada bagian dalam dari gear.

b. Seluruh bagian sisi dari gear. Tidak boleh ada tanda-tanda terjadinya keausan dan partikel logam yang menempel.
Goresan kecil yang masih dapat diperbaiki dengan bahan poles masih dapat diterima, namun jika goresan tersebut dapat dirasakan oleh kuku jari maka komponen tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi.

c. Periksalah celah pompa oli. celah pompa oli biasanya digunakan adalah

[0.002] Diameter Luar
[0.004] Antara Crescent inner pump gear

Tahap Keenam : 

Pemeriksaan planetary gear, gerakkan pinion gear ke arah atas dan bawah untuk memeriksa play end pinion gear. Periksa juga tingkat keausan pinion pada bearing dan carrier dengan cara menjatuhkan pinion dari atas, pinion harus dapat bergerak dengan halus.


[Periksa dengan teliti pinion yang dilas di dalam carrier, bagian yang dilas ini seringkali mengalami keretakan yang membuat pinion rusak.]

Tahap Ketujuh :

Periksa kondisi Steel Plate, jika masih layak dapat digunakan kembali, jika kondisinya meragukan lebih baik diganti saja, jangan pernah mengampelas komponen ini.

Secara teori diketahui penggunaan material kampas kopling dengan bahan yang lunak dengan pori-pori yang besar akan mampu menyerap dan mengeluarkan oli transmisi otomatis dalam jumlah yang lebih banyak untuk mempercepat proses pelepasan panas. Dengan penggunaan material kampas kopling yang lebih lunak ini maka dibutuhkan steel plate baja yang juga lebih lunak. Kampas kopling akan cepat rusak jika mengalami panas yang berlebihan dan jika permukaan steel plate keras dan kasar.

Kondisi steel plate dan pressure clutch harus diperhatikan, jika kondisinya masih rata maka keduanya dapat digunakan kembali, namun jika ada tanda-tanda keausan dan gosong terbakar lebih baik diganti.

Tahap Kedelapan :

Lumasi lah semua bagian planet assembly, gunakan lah cairan pembersih EPA untuk membersihkan planet gear, bearing. [Jangan menggunakan air untuk membersihkan komponen-komponen tersebut karena hal ini dapat membuat bearing-bearing menjadi kering dan akan mempersulit pemeriksaan kondisi bearing]. Setelah dicuci dengan cairan pembersih semprotlah dengan angin dan lumasi dengan oli transmisi yang bersih saat proses pemasangan.

"Sebelum proses pemasangan rendamlah semua material gesek didalam oli transmisi otomatis yang bersih selama 15 - 30 menit."

Tahap Kesembilan :

Bersihkan lah permukaan band sampai mengkilap menggunakan amplas halus. Lalu periksalah apakah keadaan drum memiliki sedikit keretakan atau kebengkokan, jika ada maka drum harus diganti.

Tahap Kesepuluh :

Ganti semua bushing, ada lima cara melepas bushing yaitu,


• Perhatikan jarak yang paling pendek untuk melepas dan kedudukan bushing pada pompa yang mempunyai pengunci satu arah. Beberapa pump mempunyai pengunci pada bagian belakang bushing dan sebagian lain mempunyai pengunci dibagian depannya.
[Perhatikan dengan seksama tipe yang digunakan sebelum melepasnya jika tidak maka dapat merusak pompa.]

• Gunakan Palu untuk melepas bushing pada titik pertemuan ujung-ujung bushing agar bushing dapat dilepas dengan satu pukulan.

• Bersihkan setiap goresan atau tonjolan pada tempat kedudukan bushing agar bushing dapat dipasang dengan mudah dan rata pada dudukannya.

• Gunakanlah alat press untuk memasang bushing agar tekanan dan posisi pemasangan bushing dapat dikontrol dengan baik, untuk mengurangi resiko kerusakan bushing dan komponen - komponen lainnya.
[Periksa bahwa bushing sudah terpasang dengan baik tanpa ada kerusakan.]

Tahap Kesebelas :

Ganti semua seal O-Ring, setelah itu periksalah seal o-ring, dan komponen karet pada silindernya agar dapat terpasang dengan pas.
Untuk menghindari kerusakan seal saat pemasangan maka usahakanlah untuk segera memasang seal o-ring yang anda lepaskan dengan yang baru, lakukan pemasangan ini secara berurutan untuk menghindari kemungkinan salah pasang atau tertukar antar seal.


Lakukanlah proses perakitan mulai dari bagian pompa oli, dan lakukan pemeriksaan sealing ring dari kemungkinan bocor dengan menggunakan tekanan angin kompresor.
Gosok permukaan bahan alumunium tempat kedudukan sealing ring dengan menggunakan scotchbright pad sehingga akan terlihat pola seperti arsiran pada bidang alumunium tersebut, agar seal ring lebih awet maka berikanlah sedikit oli pada permukaaan kedudukan seal ring.

Tahap Keduabelas :

Semprotkan ATF kedalam Pompa oli dan pada bagian jalur oli yang terdapat di pompa oli. Ratakan oli ATF dengan menggunakan tangan agar seluruh permukaaan pompa oli tertutup lapisan oli.

Teknik ini menjamin pompa oli akan segera bekerja dan mengurangi keluhan terjadinya delay pertautan gigi transmisi karena pompa yang terlambat bekerja. Kencangkan seluruh baut pompa oli dengan urutan menyilang dan pastikan momen pengencangannya sama dengan menggunakan kunci momen.

Tahap Ketigabelas :

Isi torque Converter dengan menggunakan oli ATF.

Tahap Keempatbelas :

Pasang clutch dan band dengan nilai celah yang sesuai standard.

Tahap Kelimabelas :

Kencangkan pompa oli dan body valve dengan menggunakan kunci mlpsomen. Pertama-tama kencangkan baut-bautnya mulai dari tengah secara merata dengan menggunakan tangan kemudian gunakan kunci momen untuk melakukan pengencangan akhir.

No comments