ILMUTKR - Selamat sore sahabat otomotif, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang minyak rem (brake fluid). Minyak rem ini biasanya terbuat dari campuran air dan minyak, bukan minyak asli langsung dari minyak bumi seperti bensin dll.

Ada pun klasifikasi dari minyak rem sesuai titik didih nya sebagai berikut.

Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori:
1. DOT – 3
2. DOT – 4
3. DOT – 5.1
4. DOT – 5

DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA). Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi pula titik didihnya.
Karakter dari masing – masing minyak rem tersebut adalah sebagai berikut:

1. DOT – 3
Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 dan 5.1 mengandung Polyglycol ether yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan.
Untuk mobil racing, dry boiling point menjadi penting. Karena sifat ketiganya hanya hydroscopic yang bisa menyebabkan vapor lock, maka untuk itulah para pembalap bisa mengganti minyak rem sebelum event, tak lain agar performa minyak rem prima. Sebab saat balap, sistem rem bekerja keras, tak jarang cakram rem terlihat merah membara.

Meski air akan membuat titik didih minyak rem menurun, namun hal tersebut tidak menjadi isu penting dalam kendaraan harian. Karena setelah pemakaian beberapa bulan, performa minyak rem kemungkinan hanya mendekati titik didih ‘wet’ saja. Bila air tercampur atau dicampurkan dengan minyak maka minyak rem tersebut tetap berwujud sama meskipun sifatnya berubah. Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 .
Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah sebagai berikut:

Kelebihan:
1. Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
Kekurangan:
1. DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan karet alami.
2. DOT-3 merusak cat.
3. DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka, sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka.
4. Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat menimbulkan korosi.

2. DOT-4
DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah sebagai berikut.

Kelebihan:
1. DOT-4 cukup mudah diperoleh.
2. DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air.
3. Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu tinggi.
Kekurangan:
1. DOT-4 merusak cat.
2. Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3.
3. Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat kemungkinan menimbulkan korosi.

3. DOT-5
DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang merupakan hal yang penting dalam penyamaran.

Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan “rem keras” atau bagel.

Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS.

Kelebihan:
1. DOT-5 tidak merusak cat.
2. DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lembab.
3. DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.
Kekurangan:
1. DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan ulang sistem hidrolik pada kendaraan.
2. Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi terlokalisasi pada rem tersebut.
3. Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar.
4. Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.
5. Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.

4. DOT-5.1
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya, minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut DOT-4.1 atau DOT-6.

Kelebihan:
1. Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain.
2. Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya adalah kira-kira 275˚C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya berkisar antara 175 hingga 200˚C.
3. DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem.
Kekurangan:
1. Bahan utama minyak rem ini bukan silicon, sehingga akan menyerap air.
2. Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini akan merusak cat.
Adapun fungsi dari minyak rem adalah sebagai berikut.

Fungsi Minyak Rem

Minyak rem berfungsi sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.
Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.

b. Mengontrol kecepatan selama berkendara.

c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.

d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.

Setelah fungsinya, bagaimana sih cara kerja minyak rem pada sistem rem?

Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram.


Tenaga hidrolik ini disalurkan ke semua sistem melalui minyak rem. Minyak rem memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem, dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan salurannya.

Baca Juga : Gejala Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Lampu Sein Kendaraan

Inilah Fungsi Dari Minyak Rem Kendaraan Lengkap


ILMUTKR - Selamat sore sahabat otomotif, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang minyak rem (brake fluid). Minyak rem ini biasanya terbuat dari campuran air dan minyak, bukan minyak asli langsung dari minyak bumi seperti bensin dll.

Ada pun klasifikasi dari minyak rem sesuai titik didih nya sebagai berikut.

Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori:
1. DOT – 3
2. DOT – 4
3. DOT – 5.1
4. DOT – 5

DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA). Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi pula titik didihnya.
Karakter dari masing – masing minyak rem tersebut adalah sebagai berikut:

1. DOT – 3
Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 dan 5.1 mengandung Polyglycol ether yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan.
Untuk mobil racing, dry boiling point menjadi penting. Karena sifat ketiganya hanya hydroscopic yang bisa menyebabkan vapor lock, maka untuk itulah para pembalap bisa mengganti minyak rem sebelum event, tak lain agar performa minyak rem prima. Sebab saat balap, sistem rem bekerja keras, tak jarang cakram rem terlihat merah membara.

Meski air akan membuat titik didih minyak rem menurun, namun hal tersebut tidak menjadi isu penting dalam kendaraan harian. Karena setelah pemakaian beberapa bulan, performa minyak rem kemungkinan hanya mendekati titik didih ‘wet’ saja. Bila air tercampur atau dicampurkan dengan minyak maka minyak rem tersebut tetap berwujud sama meskipun sifatnya berubah. Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 .
Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah sebagai berikut:

Kelebihan:
1. Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
Kekurangan:
1. DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan karet alami.
2. DOT-3 merusak cat.
3. DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka, sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka.
4. Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat menimbulkan korosi.

2. DOT-4
DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah sebagai berikut.

Kelebihan:
1. DOT-4 cukup mudah diperoleh.
2. DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air.
3. Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu tinggi.
Kekurangan:
1. DOT-4 merusak cat.
2. Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3.
3. Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat kemungkinan menimbulkan korosi.

3. DOT-5
DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang merupakan hal yang penting dalam penyamaran.

Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan “rem keras” atau bagel.

Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS.

Kelebihan:
1. DOT-5 tidak merusak cat.
2. DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lembab.
3. DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.
Kekurangan:
1. DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan ulang sistem hidrolik pada kendaraan.
2. Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi terlokalisasi pada rem tersebut.
3. Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar.
4. Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.
5. Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.

4. DOT-5.1
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya, minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut DOT-4.1 atau DOT-6.

Kelebihan:
1. Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain.
2. Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya adalah kira-kira 275˚C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya berkisar antara 175 hingga 200˚C.
3. DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem.
Kekurangan:
1. Bahan utama minyak rem ini bukan silicon, sehingga akan menyerap air.
2. Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini akan merusak cat.
Adapun fungsi dari minyak rem adalah sebagai berikut.

Fungsi Minyak Rem

Minyak rem berfungsi sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.
Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.

b. Mengontrol kecepatan selama berkendara.

c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.

d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.

Setelah fungsinya, bagaimana sih cara kerja minyak rem pada sistem rem?

Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram.


Tenaga hidrolik ini disalurkan ke semua sistem melalui minyak rem. Minyak rem memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem, dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan salurannya.

Baca Juga : Gejala Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Lampu Sein Kendaraan

No comments