ILMUTKR - Selamat sore sahabat otomotif pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit tentang flaser. Apa kalian tau kenapa lampu tanda belok (sein) bisa berkedip saat di hidupkan? Sein ini berkedip dikarnakan adanya flaser ini.
Apa sih fungsi dari Flaser? Flasher berfungsi untuk menghasilkan arus ke lampu yang berubah-ubah sehingga menghasilkan nyala yang berkedip.
Flaser juga memiliki 4 macam tipe, yaitu flaser Coil yang biasa digunakan pada sein, flaseer bimetal, flaser merkury, dan flaser elektronik. Nah, flaser elektronik ini merupakan flaser jenis terbaru pengganti flaser coil, flaser bimetal dan merkury, karna kedua flaser ini memiliki suatu kelemahan yaitu, bila salah satu lampu mati maka arus melalui flaser menjadi kecil
sehingga lampu yang tidak mati menyala tanpa berkedip, bahkan pada
flaser kawat pijar menjadi tidak menyala.
Langsung saja Inilah beberapa macam flaser berserta penjelasanya.
Macam Macam Flaser
- Flaser Coil (semacam relay)
- Flaser Bimetal
- Flaser Merkury
- Flaser Elektronik
1. Flaser Bimetal
Gambar 0.1 |
Pada jenis bimetal, konsep bekerjanya hampir sama dengan prinsip pada time delay switch, kecuali pada saat pemutusan kontak, arus berhenti mengalir danbimetal akan menjadi dingin. Setelah bimetal menjadi dingin, kontak kembali terhubung dan arus mengalir kembali serta proses pemanasanya pun juga dimulai. Pemanasan dan pendinginan bimetal yang menyebabkan kontak terputus dan terhubung kembali sehingga arus yang mengalir pada flaser juga akan putus hubung. Kondisi ini dimanfaatkan untuk membentuk nyala lampu tanda belok berkedip selama sistem bekerja. Pada model flasher yang menggunakan elektronik pemanfaatan lamanya pengisian dan pengosongan kondensator menjadi penentu kedipan lampu.
Baca Juga : Fungsi dan Macam Macam Sistem Penerangan
2. Flaser Coil
Gambar 0.2 |
Pada flaser jenis ini, terdapat dua buah coil atau kumparan dengan arah berlawanan. Coil pertama (C1) dirangkai seri dengan platina, switch tanda belok dan lampu. Coil kedua (C2) dirangkai seri dengan condensor.
Bila lampu tanda belok kita tempatkan pada posisi ON, maka arus dari bartai mengalir ke C1, platina, switch tanda belok dan lampu sehingga lampu menyala, dan C1 menghasilkan magnet.
a. ke C1, platina, C2, dan massa akan terjadi pengisian C dan karna terdapat arus pada C2, maka C2 menghasikan Magnet. Selama pengisian kondensor magnet yang
dihasilkan saling meniadakan. Bila
Condensor sudah Penuh maka
kemagnetan pada C1 akan menarik
piatina sehingga terbuka. Saat
platina terbuka arus ke lampu
melaiui tahanan (R), sehingga arus
kecil. Karena arus kecil maka nyala
lampu redup, dan kemagnetan
pada C1 kecil, sehingga gaya pegas piatina akan tertutup
lagi. Setelah piatina tertutup maka
proses pertama akan terulang lagi,
demikian seterusnya sehingga
lampu akan berkedip secara
periodik. Frekuensi kedipan lampu
bergantung pada besarnya kapasitas kondensor yang terpasang.
3. Flaser Merkury
Gambar 0.3 |
Saat switch ON, maka arus dari batrai mengalir ke coil ke terminal yang terendam merkury, switch lampu, sehingga lampu menyala. Karna ada arus pada coil maka plunger terangkat, merkury di dalam plunger berlahan-lahan turun
sehingga habis.
Saat merkury di dalam plunger habis maka terminal tidak terendam merkury lagi, sehingga arus ke lampu terputus, lampu mati.
Saat lampu mati tidak ada arus pada coil, kemagnetan hilang, maka
plunger turun, bila plunger turun maka terminal pada plunger akan
terendam merkury lagi, sehingga lampu menyala lagi. Demikian
seterusnya sehingga lampu berkedip.
4. Flaser Elekronik
Gambar 0.4 |
Flaser coil, bimetal maupun mercury mempunyai kelemahan yaitu, bila salah satu lampu mati maka arus melalui flaser menjadi kecil
sehingga lampu yang tidak mati menyala tanpa berkedip, bahkan pada
flaser kawat pijar menjadi tidak menyala. Untuk mengatasi hal tersebut
kini digunakan flaser elektronik.
No comments