ILMUTKR - Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sistem stater, perlu diketahui bahwa motor stater ini berfungsi sebagai untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.

Berdasarkan fungsinya di atas bisa di simpulkan bahwa motor stater ini bisa dibilang sebagai pemancing putaran mesin agar hidup. Motor stater juga memiliki dua jenis yaitu kick starter dan electric starter.

Perlu di ketahui motor stater ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian motor starter yang menghasilkan gaya putar dan bagian motor starter sebagai mekanisme pemindah tenaga.



A. Bagian Motor Stater Yang Menghasilkan Gaya Putar

1. FIELD COIL
Pada motor starter tidak menggunakan magnet permanen melainkan untuk menghasilkan medan magnet yang kuat maka motor starter menggunakan field coil. Field coil berbentuk kumparan dan apabila field coil dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Field coil terbuat dari bahan tembaga dan field coil ini dihubungkan dengan armature secara seri agar arus yang mengalir melewati field coil ini nantinya juga akan mengalir ke armature coil.

2. YOKE AND POLE CORE
Yoke pada motor starter memiliki fungsi yaitu sebagai tempat mengikat pole core. Yoke terbuat dari besi atau logam yang berbentuk silinder yang sekaligus sebagai rumah dari armature. Sedangkan pole core memiliki fungsi untuk menopang field coil dan untuk memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil. Pada umumnya, motor starter memiliki empat buah pole core yang terikat pada yoke menggunakan sekrup.

3. ARMATURE
Armature tersusun dari beberapa komponen yaitu armature core, armature coil, comutator, armature shaft dan bagian-bagian lainnya. Kedua ujung shaft armature ini, masing-masing ditopang oleh bearing yang bertujuan agar armature dapat berputar dengan stabil diantara pole core. Armature coil disusun pada celah-celah core dan masing-masing ujung armature coil disambungkan ke segmen-segmen comutator. Dengan demikian arus yang melepasi armature coil dapat membuat komponen armatur dapat berputar dan menghasilkan momen putar untuk memutar fly wheel.

4.  SIKAT (BRUSH)
Motor starter pada umumnya dilengkapi dengan empat buah sikat atau brush, dua buah sikat positif dan dua buah sikat negatif. Sikat positif diberi isolator dan dipasangkand dengan armature coil melalui comutator. Sedangkan sikat negatif dipasangkan ke pemegang yang berhubungan dengan masa body kendaraan. Sikat-sikat ini agar dapat selalu berhubungan dengan comutator maka pada sikat terdapat pegas. Pegas ini berfungsi untuk menekan sikat agar selalu dapat berhubungan dengan comutator. Jika sikat habis (tidak menekan comutator) maka momen putar yang dihasilkan motor starter menjadi lemah atau bisa juga motor starter tidak dapat berputar.

B. Bagian Motor Stater  sebagai mekanisme pemindah tenaga.

1. KOPLING STATER
Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar dari armature shaft ke fly wheel dan untuk mencegah berpindahnya tenaga putar dari fly wheel (ketika mesin sudah hidup) ke motor starter.
2. DRIVE LEVER
Drive lever memiliki fungsi untuk mendorong pinion gear untuk berkaitan dengan fly wheel dan menarik pinion gear untuk melepas kaitan dengan fly wheel.

3. MAGNETIC SWITCH
Magnetic switch atau saklar magnet terdiri dari kontak plate yang terhubung dengan plunger. Plunger pada magnetic switch digulung dengan dua kumparan, kumparan bagian dalam dibuat menjadi lebih tipis atau disebut dengan kumparan pull in coil sedangkan kumparan bagian luar dibuat lebih tebal dan disebut dengan hold in coil. Kumparan pull in coil dihubungkan ke massa melalui field coil dan armature sedangkan kumparan hold in coil dihubungkan langsung dengan massa.

4. ARMATURE BRAKE
Armature brake berfungsi sebagai pengerem ketika pinion gear lepas dari kaitan fly wheel. Pengereman pada motor starter sangat penting guna menjaga umur komponen pinion gear. Pada saat anda melakukan starter pertama kali dan mesin belum hidup, tentu saja anda akan melakukan starter kembali, sehingga apabila tidak ada pengereman maka akan membuat pinion masih berputar dan ketika dilakukan starter kembali maka dapat merusak pinion gear karena pinion gear dapat menabrak gigi pada fly wheel.

BAGIAN LUAR PADA MOTOR STATER

1. SOLENOID STATER
Fungsi utama Solenoid starter adalah sebagai penggerak drive pinnion dan pemberi tegangan pada motor utama.

Ada dua buah solenoid pada komponen ini yaitu,
a. Pull in coil, komponen ini berfungsi mendorong plunger untuk menggerakan drive pinion.
b. Hold in coil, merupakan komponen serupa yang terletak didepan pull in coil. Fungsinya untuk menahan pergerakan pull in coil dan menghubungkan arus baterai ke motor utama.

2. TUTUP SOLENOID
Tutup solenoid adalah rangkaian penutup solenoid starter yang terletak dibagian depan starter. Bukan hanya sebagai penutup, tapi komponen ini juga dijadikan sebagai media penghubung antara arus dari sistem ke aktuator starter. Terbilang ada 3 buah terminal pada motor starter yakni,

a. Terminal 50, merupakan terminal yang terhubung dengan rangkaian starter dari kunci kontak. Melalui terminal ini motor starter mendapat perintah untuk aktif atau tidak. Saat terminal 50 mendapat arus maka solenoid akan bekerja dan starter akan bereaksi.
b. Terminal 30, terminal yang langsung mendapatkan arus listrik dari baterai. Dengan kata lain arus listrik selalu tersedia pada terminal ini saat motor mati atau hidup.
c. Terminal C, terminal yang digunakan untuk menyalurkan arus utama dari solenoid ke motor starter agar dapat berputar. Terminal ini akan mnghubungkan arus dari terminal 30 ketika 50 mendapatkan arus.

3. SOLENOID PLUNGER
Plunger ini terletak pada ujung pull in coil. Fungsinya hanya satu yakni menghubungkan pergerakan pull in coil ke drive lever. Dengan kata lain komponen ini hanya berfungsi sebagai batang penghubung. Meski demikian, bahan plunger ini juga kuat karena akan menghubungkan daya tarik pull in coil yang begitu kuat.

Beberapa Fungsi Bagian Bagian Motor Stater Pada Kendaraan



ILMUTKR - Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sistem stater, perlu diketahui bahwa motor stater ini berfungsi sebagai untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.

Berdasarkan fungsinya di atas bisa di simpulkan bahwa motor stater ini bisa dibilang sebagai pemancing putaran mesin agar hidup. Motor stater juga memiliki dua jenis yaitu kick starter dan electric starter.

Perlu di ketahui motor stater ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian motor starter yang menghasilkan gaya putar dan bagian motor starter sebagai mekanisme pemindah tenaga.



A. Bagian Motor Stater Yang Menghasilkan Gaya Putar

1. FIELD COIL
Pada motor starter tidak menggunakan magnet permanen melainkan untuk menghasilkan medan magnet yang kuat maka motor starter menggunakan field coil. Field coil berbentuk kumparan dan apabila field coil dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Field coil terbuat dari bahan tembaga dan field coil ini dihubungkan dengan armature secara seri agar arus yang mengalir melewati field coil ini nantinya juga akan mengalir ke armature coil.

2. YOKE AND POLE CORE
Yoke pada motor starter memiliki fungsi yaitu sebagai tempat mengikat pole core. Yoke terbuat dari besi atau logam yang berbentuk silinder yang sekaligus sebagai rumah dari armature. Sedangkan pole core memiliki fungsi untuk menopang field coil dan untuk memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil. Pada umumnya, motor starter memiliki empat buah pole core yang terikat pada yoke menggunakan sekrup.

3. ARMATURE
Armature tersusun dari beberapa komponen yaitu armature core, armature coil, comutator, armature shaft dan bagian-bagian lainnya. Kedua ujung shaft armature ini, masing-masing ditopang oleh bearing yang bertujuan agar armature dapat berputar dengan stabil diantara pole core. Armature coil disusun pada celah-celah core dan masing-masing ujung armature coil disambungkan ke segmen-segmen comutator. Dengan demikian arus yang melepasi armature coil dapat membuat komponen armatur dapat berputar dan menghasilkan momen putar untuk memutar fly wheel.

4.  SIKAT (BRUSH)
Motor starter pada umumnya dilengkapi dengan empat buah sikat atau brush, dua buah sikat positif dan dua buah sikat negatif. Sikat positif diberi isolator dan dipasangkand dengan armature coil melalui comutator. Sedangkan sikat negatif dipasangkan ke pemegang yang berhubungan dengan masa body kendaraan. Sikat-sikat ini agar dapat selalu berhubungan dengan comutator maka pada sikat terdapat pegas. Pegas ini berfungsi untuk menekan sikat agar selalu dapat berhubungan dengan comutator. Jika sikat habis (tidak menekan comutator) maka momen putar yang dihasilkan motor starter menjadi lemah atau bisa juga motor starter tidak dapat berputar.

B. Bagian Motor Stater  sebagai mekanisme pemindah tenaga.

1. KOPLING STATER
Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar dari armature shaft ke fly wheel dan untuk mencegah berpindahnya tenaga putar dari fly wheel (ketika mesin sudah hidup) ke motor starter.
2. DRIVE LEVER
Drive lever memiliki fungsi untuk mendorong pinion gear untuk berkaitan dengan fly wheel dan menarik pinion gear untuk melepas kaitan dengan fly wheel.

3. MAGNETIC SWITCH
Magnetic switch atau saklar magnet terdiri dari kontak plate yang terhubung dengan plunger. Plunger pada magnetic switch digulung dengan dua kumparan, kumparan bagian dalam dibuat menjadi lebih tipis atau disebut dengan kumparan pull in coil sedangkan kumparan bagian luar dibuat lebih tebal dan disebut dengan hold in coil. Kumparan pull in coil dihubungkan ke massa melalui field coil dan armature sedangkan kumparan hold in coil dihubungkan langsung dengan massa.

4. ARMATURE BRAKE
Armature brake berfungsi sebagai pengerem ketika pinion gear lepas dari kaitan fly wheel. Pengereman pada motor starter sangat penting guna menjaga umur komponen pinion gear. Pada saat anda melakukan starter pertama kali dan mesin belum hidup, tentu saja anda akan melakukan starter kembali, sehingga apabila tidak ada pengereman maka akan membuat pinion masih berputar dan ketika dilakukan starter kembali maka dapat merusak pinion gear karena pinion gear dapat menabrak gigi pada fly wheel.

BAGIAN LUAR PADA MOTOR STATER

1. SOLENOID STATER
Fungsi utama Solenoid starter adalah sebagai penggerak drive pinnion dan pemberi tegangan pada motor utama.

Ada dua buah solenoid pada komponen ini yaitu,
a. Pull in coil, komponen ini berfungsi mendorong plunger untuk menggerakan drive pinion.
b. Hold in coil, merupakan komponen serupa yang terletak didepan pull in coil. Fungsinya untuk menahan pergerakan pull in coil dan menghubungkan arus baterai ke motor utama.

2. TUTUP SOLENOID
Tutup solenoid adalah rangkaian penutup solenoid starter yang terletak dibagian depan starter. Bukan hanya sebagai penutup, tapi komponen ini juga dijadikan sebagai media penghubung antara arus dari sistem ke aktuator starter. Terbilang ada 3 buah terminal pada motor starter yakni,

a. Terminal 50, merupakan terminal yang terhubung dengan rangkaian starter dari kunci kontak. Melalui terminal ini motor starter mendapat perintah untuk aktif atau tidak. Saat terminal 50 mendapat arus maka solenoid akan bekerja dan starter akan bereaksi.
b. Terminal 30, terminal yang langsung mendapatkan arus listrik dari baterai. Dengan kata lain arus listrik selalu tersedia pada terminal ini saat motor mati atau hidup.
c. Terminal C, terminal yang digunakan untuk menyalurkan arus utama dari solenoid ke motor starter agar dapat berputar. Terminal ini akan mnghubungkan arus dari terminal 30 ketika 50 mendapatkan arus.

3. SOLENOID PLUNGER
Plunger ini terletak pada ujung pull in coil. Fungsinya hanya satu yakni menghubungkan pergerakan pull in coil ke drive lever. Dengan kata lain komponen ini hanya berfungsi sebagai batang penghubung. Meski demikian, bahan plunger ini juga kuat karena akan menghubungkan daya tarik pull in coil yang begitu kuat.

No comments